Satu hari menjelang peluncuran UKM Seni F MIPA UNTAN (Art Laboratory), 30 November 2007, diwarnai penolakan oleh BEM dan HMJ MIPA. Art Laboratory dikhawatirkan mengurangi nilai-nilai keilmiahan yang selama ini ada di F MIPA.
Protes tersebut mereka sampaikan pada Dra. Harlia, M.Si, Pembantu Dekan III Bagian Kemahasiswaan, Kamis, di kediaman Ibu yang sehari-harinya adalah dosen mata kuliah kimia organik. Diskusi serius yang dilakukan pada malam hari tersebut, dihadiri oleh ketua dari berbagai lembaga yang ada di MIPA. Mereka yang hadir berjumlah sembilan orang diantaranya Ricky (Presma), Sariwati (Wapresma), Romi (Ketua DPM), Arif (Ketua HIMKI), Herman (Ketua Himafis), Ruth (Ketua Himatika) dan Septiadi (Ketua LDK Fikri). Pada kesempatan tersebut, mereka mengeluhkan kekhawatiran yang mereka rasakan dan awalnya ingin agar UKM Seni tersebut dibubarkan. Namun setelah diskusi lebih lanjut hanya disepakati bahwa perlu adanya pembatasan terhadap kegiatan UKM Seni. Tidak cukup puas dengan hasil tersebut, diskusi dilanjutkan di rumah Sariwati, hingga pukul satu.
Aksi penolakan tersebut tidak brhenti sampai di situ saja. Keesokan paginya, kira-kira pukul sepuluh, mereka mengadukan masalah yang sama kepada Dekan.
Untuk menegahi masalah ini, pihak fakultas kemudian mempertemukan antara BEM, HMJ, UKM-UKM yang telah ada dan para penggagas Lab Art. Pertemuan ini semula dijadwalkan sore itu juga pada pukul 15.00, namun baru terlaksana pada sekitar setengah 5 sore. Tidak hanya kedua belah pihak yang hadir, beberapa orang mahasiswa lain juga menghadiri pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bu Harlia. Total Pada pertemuan tersebut, Lab. Art yang diwakili oleh Nita (Mahasiswa Fisika 2002) dan Alginus (Kimia 2003), memaparkan susunan acara, kegiatan, visi maupun misi yang akan dijalankan oleh Lab Art terutama pada acara Launchingnya, Sabtu, 1 Desember 2007. Penjelasan tersebut disambut dengan sejumlah pertanyaan dan tanggapan dari peserta yang hadir.
Protes tersebut mereka sampaikan pada Dra. Harlia, M.Si, Pembantu Dekan III Bagian Kemahasiswaan, Kamis, di kediaman Ibu yang sehari-harinya adalah dosen mata kuliah kimia organik. Diskusi serius yang dilakukan pada malam hari tersebut, dihadiri oleh ketua dari berbagai lembaga yang ada di MIPA. Mereka yang hadir berjumlah sembilan orang diantaranya Ricky (Presma), Sariwati (Wapresma), Romi (Ketua DPM), Arif (Ketua HIMKI), Herman (Ketua Himafis), Ruth (Ketua Himatika) dan Septiadi (Ketua LDK Fikri). Pada kesempatan tersebut, mereka mengeluhkan kekhawatiran yang mereka rasakan dan awalnya ingin agar UKM Seni tersebut dibubarkan. Namun setelah diskusi lebih lanjut hanya disepakati bahwa perlu adanya pembatasan terhadap kegiatan UKM Seni. Tidak cukup puas dengan hasil tersebut, diskusi dilanjutkan di rumah Sariwati, hingga pukul satu.
Aksi penolakan tersebut tidak brhenti sampai di situ saja. Keesokan paginya, kira-kira pukul sepuluh, mereka mengadukan masalah yang sama kepada Dekan.
Untuk menegahi masalah ini, pihak fakultas kemudian mempertemukan antara BEM, HMJ, UKM-UKM yang telah ada dan para penggagas Lab Art. Pertemuan ini semula dijadwalkan sore itu juga pada pukul 15.00, namun baru terlaksana pada sekitar setengah 5 sore. Tidak hanya kedua belah pihak yang hadir, beberapa orang mahasiswa lain juga menghadiri pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bu Harlia. Total Pada pertemuan tersebut, Lab. Art yang diwakili oleh Nita (Mahasiswa Fisika 2002) dan Alginus (Kimia 2003), memaparkan susunan acara, kegiatan, visi maupun misi yang akan dijalankan oleh Lab Art terutama pada acara Launchingnya, Sabtu, 1 Desember 2007. Penjelasan tersebut disambut dengan sejumlah pertanyaan dan tanggapan dari peserta yang hadir.
Diantara kontroversi yang dipertanyakan anatara lain mengenai kompetisi Play Station yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Launching yang dinilai sangat tidak ilmiah dan bukan pula seni. Lab art menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa kompetisi tersebut hanyalah untuk menyalurkan hobi mahasiswa MIPA dan selanjutnya tidak akan dikembangkan dalam Lab Art. Hal lain yang yang menjadi pertentangan adalah kehadiran Lab Art yang menurut lembaga-lembaga tanpa konfirmasi. Hal tersebut segera ditepis oleh Lab Art, karena mereka saat itu belum menjadi UKM sehingga tidak punya keharusan untuk melapor dan seharusnya pihak BEM yang mengkonfirmasi kehadiran mereka.
Dalam pertemuan kali ini, tidak dicapai keputusan apapun. Namun para peserta pertemuan, memiliki komitmen untuk melaksanakan pertemuan selanjutnya guna mendefinisikan batasan yang jelas mengenai kegiatan di FMIPA.
Dalam pertemuan kali ini, tidak dicapai keputusan apapun. Namun para peserta pertemuan, memiliki komitmen untuk melaksanakan pertemuan selanjutnya guna mendefinisikan batasan yang jelas mengenai kegiatan di FMIPA.
No comments:
Post a Comment