Chemistry for better life ....

Wednesday, 5 December 2007

Alfred Nobel

Alfred Nobel, salah satu ilmuan sensasional yang ada di dunia, dilahirkan pada tanggal 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia. Ayahnya bernama Immanuel Nobel dan ibunya bernama Andriette Ahlsell Nobel. Ayah Alfred ialah seorang insinyur dan penemu; ia membangun jembatan, bangunan, dan mengadakan percobaan dengan bermacam cara dalam peledakan batu. Alfred memiliki dua orang kakak lelaki, yakni Robert (lahir 1829) dan Ludvig (lahir 1831) dan seorang adik bernama Emil (1843).

Kehidupan Alfred Nobel penuh dengan perjuangan. Pada tahun ketika ia lahir, bisnis sang ayah merugi dan ditutup. Akibatnya, pada tahun 1837, Immanuel Nobel memutuskan untuk mengadu nasib di ke Finlandia dan Rusia sedangkan ibunya tetap tinggal di Stockholm merawat keluarganya. Sang ibu membuka toko grosir untuk dapat menghidupi keluarganya.
Kehidupan mereka mulai membaik seiring dengan Imannuel Nobel di St. Petersburg, Rusia yang mulai menanjak. Ia telah membuka sebuah bengkel mesin yang memasok peralatan untuk prajurit Rusia. Ia juga membuat Tsar Rusia dan para jenderalnya percaya bahwa ranjau laut bisa dipakai untuk menghalau kapal musuh dan menyerang St. Petersburg. Ranjau-ranjau itu menghalau AL Kerajaan Inggris memasuki lapangan tembak St. Petersburg selama Perang Krim (1853-1856). Dengan demikian, Imannuel bisa memindahkan keluarganya ke St. Petersburg (tahun 1842). Di St. Petersburg, Alfred dan saudaranya mendapat pendidikan seperti ilmu alam, bahasa, dan sastra.dari guru privat. Pada usia 17, Alfred lancar berbahasa dan menulis dalam bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Alfred sangat tertarik di bidang bahasa, kimia, dan fisika. Ayahnya menginginkannya mengikuti jejaknya dan tak menghargai bakat Alfred dalam puisi. Ia memutuskan mengirim putranya ke luar negeri untuk belajar dan menjadi insinyur kimia. Di Paris, karir Alfred sebagai kimiawan baru dimulai. Alfred bekerja di laboratorium pribadi Profesor TJ Pelouze, kimiawan terkenal. Di sana pula, ia bertemu kimiawan Italia, Ascanio Sobrero. Setelah tiga tahun pertama, Sobrero telah menemukan nitrogliserin, cairan berdaya ledak tinggi, yang dianggap terlalu berbahaya untuk digunakan. Alfred menjadi sangat tertarik pada nitrogliserin dan penggunaannya dalam pembangunan kerja. Saat ia kembali ke Rusia setelah studinya, ia bekerja bersama ayahnya untuk mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak yang berguna secara komersial dan teknis.
Keluarga Nobel kembali ke Swedia pada tahun 1863. Di sana, Alfred memusatkan diri untuk mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Sayangnya, percobaan yang ia lakukan menyebabkan bencana yang membunuh beberapa orang termasuk adiknya, Emil. Pemerintah Swedia kemudian memutuskan melarang percobaan ini dalam batas kota Stockholm. Alfred tetap tidak berhenti dan melanjutkan percobaannya di tongkang di atas Danau Mälaren. Pada tahun 1864, ia bisa memulai pembuatan massal nitrogliserin.
Salah satu penemuan terbesarnya adalah dinamit yang terjadi pada tahun 1866. Ia menemukan bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor.. Alfred mendapatkan hak paten atas bahan ini pada tahun berikutnya. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu. Penemuan-penemuan itu membantu mengurangi kerugian kegiatan konstruksi seperti pemboran saluran, peledakan batu, pembangunan jembatan, dan sebagainya.
Dinamit dan sumbat detonator laku dalam industri pembangunan. Karena itu, Alfred bisa membangun pabrik di 90 tempat berbeda. Ia tinggal di Paris tapi sering bepergian ke pabrik-pabriknya di lebih dari 20 negara. Ia pernah digambarkan sebagai “pengembara terkaya Eropa”. Ia bekerja intensif di San Remo (Italia), Hamburg (Jerman), Ardeer (Skotlandia), Paris dan Sevran (Prancis), Karlskoga dan Stockholm (Swedia). Ia juga mencoba membuat karet dan kulit sintetis serta sutra tiruan. Selain itu, ia juga membuat gelatin, balistit, batu permata tiruan, dan lain-lain. Sampai kematiannya pada tahun 1896, ia telah mendapatkan 355 paten.
Berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Cash Flow Quadrant, Alfred Nobel dapat dimasukkan ke dalam golongan ketiga, yaitu golongan masyarakat yang memiliki tingkat keilmuan mendalam serta dibarengi dengan intuisi bisnis yang mantap. Alfred Nobel memiliki kedua hal tersebut. Dari segi keilmuan, ia adalah seorang insinyur kimia. Ia belajar pada tempat yang tepat dan pada orang-orang yang tepat. Namun, keilmuan saja tidak akan sanggup mengantarkan Alfred Nobel hingga setenar saat ini. Tanpa adanya kemampuan bisnis, ia akan menjadi seperti gurunya Ascanio Sobrero, sang penemu nitrogliserin. Kemampuan bisnis yang ada padanya mendorongnya untuk dapat mengemas nitrogliserin tersebut dalam bentuk pasta sehingga penggunaannya dapat lebih terkontrol. Tidak hanya itu, kemampuan bisnis juga yang mendorongnya untuk mempatenkan produk yang ia buat dan kemudian memproduksinya dalam skala besar.
Kemampuan bisnis dan didasari oleh keilmuan yang mendalam telah mengubah kehidupan Alfred Nobel menjadi orang yang sangat kaya dan terkenal.

No comments:

Kampoenk lain