Chemistry for better life ....

Sunday, 30 January 2011

Detektor Richard dan Hay (Scintillation Counter 2)

Penggunaan scintillation counter pertama kali sebagai detektor dalam spektometri massa adalah oleh oleh Richard dan Hay pada tahun 1950. Detektor yang digunakan bekerja dengan mempercepat pergerakan ion positif menuju scintillator akibat adanya beda potensial. Tumbukan antara kation dan scintilator tersebut menyebabkan scintilator mengalami fluoresensi. Scintilator melepaskan sejumlah energi dalam bentuk berkas sinar (foton). Berkas sinar tersebut dilewatkan melalui suatu pipa menuju fotomultiplier. Fotomultiplier tersebut mengubah berkas sinar yang dihasilkan menjadi suatu sinyal listrik yang dapat diukur.

Penggunaan detektor Richard dan Hay tersebut kurang meluas karena terdapat beberapa kelemahan mendasar. Kelemahan dari detektor Richard dan Hay adalah berkas sinar yang dihasilkan dari tumbukan kation dengan berat molekul yang berat dengan fosfor menghasilkan berkas sinar yang relatif lemah. Oleh karena itu, penggunaan detektor Richard dan Hay terbatas pada deteksi ion dengan berat molekul kecil. Selain itu, tumbukan anatara kation dan fosfor merusak pelat fosfor yang digunakan sehingga berkas sinar yang dihasilkan semakin melemah setelah digunakan berkali-kali. Kelemahan lain dari detektor Richard dan Hay adalah efisiensi pengumpulan berkas sinar yang rendah. Hal ini terjadi karena berkas sinar yang dihasilkan oleh pelat fosfor melalui tabung yang panjang sebelum mencapai fotomultiplier. Sebagian sinar menumbuk dinding tabung sehingga hanya sebagian sinar yang sampai ke fotomultiplier.

No comments:

Kampoenk lain